Hamzah Sulaiman, Pendiri House of Raminten, Tutup Usia

KMT Tanoyo Hamijinindyo atau Bapak.Hamzah Sulaiman, Pendiri House of Raminten, Tutup Usia

 

The House of Raminten berduka. Salah satu sosok ikonik dunia kuliner dan budaya, Hamzah Sulaiman, pendiri House of Raminten, berpulang pada Rabu malam, 24 April 2025, di usia 75 tahun. Beliau menghembuskan napas terakhir di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif.

Baca Juga : Sejarah Raminten

Hamzah Sulaiman bukan hanya seorang pengusaha. Beliau juga dikenal luas sebagai sosok di balik Rumah makan terkenal The House of Raminten, tempat makan yang memadukan konsep kuliner tradisional khas Jawa dengan sentuhan modern dan penuh nilai budaya. 

Selain restoran, Beliau juga membangun Mirota Batik — pusat perbelanjaan batik khas Yogyakarta yang kini bernama Hamzah Batik yang menjadi destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.

sejarah raminten

Tokoh yang karismatik ini juga sering di sapa Kanjeng Nindyo juga memperkenalkan budaya Jawa melalui karakter “Raminten,” dengan penuh dedikasi. Lewat sosok Raminten, Beliau menyampaikan pesan sosial dan budaya, menjadikan rumah makan House of Raminten sebagai pengalaman yang lebih dari sekadar kuliner.

Baca Juga : Fakta Menarik Tentang Raminten

Informasi kepergian Hamzah dikonfirmasi oleh pihak keluarga dan manajemen. Ia dirawat di RSUP Sardjito selama beberapa waktu karena kondisi kesehatan yang menurun. Pada Rabu malam sekitar pukul 21.30 WIB, dokter menyatakan beliau meninggal dunia.

Jenazah disemayamkan di rumah duka di PUKJ ( Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta ), Yogyakarta, sebelum dikremasi di Krematorium UPTD TPU Pemda Sleman Madurejo. Ungkapan duka dan penghormatan mengalir dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, pelanggan setia, hingga pelaku industri pariwisata Yogyakarta.

Hamzah Sulaiman tak hanya meninggalkan warisan bisnis. Ia meninggalkan jejak filosofi tentang bagaimana budaya lokal bisa hidup berdampingan dengan modernitas, tanpa kehilangan jati diri. Konsep ” memadukan kuliner dengan budaya lokal” menjadi prinsip utama yang terus dijaga oleh House of Raminten.

Restoran ini juga menjadi ruang ekspresi budaya Jawa dalam berbagai bentuk, mulai dari busana pramusaji yang menggunakan kostum tradisional, penyajian menu dengan gaya klasik, hingga hiburan tari klasik yang memperkaya pengalaman pelanggan.

Hamzah mengawali karir dari bisnis batik. Melihat peluang untuk memperkenalkan budaya Jawa lebih luas, Beliau memperluas bisnisnya ke sektor kuliner. Keberhasilan Mirota Batik dan House of Raminten memperlihatkan ketajaman visinya dalam mengembangkan bisnis berbasis budaya.

Sementara itu Beliau juga dikenal sangat memperhatikan detail dalam Dekorasi dan operasional bisnisnya, mulai dari pemilihan bahan makanan hingga desain interior restoran, yang semuanya harus mencerminkan nilai budaya Jawa.

Kepergian Hamzah Sulaiman meninggalkan duka yang mendalam, namun juga harapan. Harapan bahwa karya-karyanya, terutama House of Raminten, dapat terus berdiri kokoh dan berkembang sebagai Icon kuliner di Yogyakarta.

Chat Admin
1
Admin Raminten
Halloo..
Mau Hubungi Admin ( WA ONLY )
Silahkan klik Chat Admin di bawah :
 

Mau Reservasi Isi Form Dibawah :

Formulir Reservasi