Kalau kamu pernah jalan-jalan malam di Yogyakarta, pasti pernah melihat warung kaki lima dengan lampu remang-remang dan tikar digelar di pinggir jalan.
Nah, di situlah biasanya kamu akan menemukan nasi kucing alias sego kucing—kuliner mini yang murah meriah tapi penuh rasa dan makna. Meskipun porsinya kecil, makanan ini menyimpan cerita panjang dan menjadi ikon budaya Jogja.
Baca Juga : 15 Kuliner malam Jogja yang wajib kamu coba
Apa Itu Nasi Kucing?
Nasi kucing adalah makanan khas angkringan berupa nasi dalam porsi kecil yang disajikan dengan lauk sederhana seperti sambal, tempe orek, atau ikan teri. Ukurannya yang mini membuatnya disebut “nasi kucing,” karena katanya, porsinya hanya cukup untuk makan kucing. Tapi jangan salah—meski kecil, rasa dan kehangatan suasananya bikin nagih!
Di Jawa, makanan ini juga dikenal sebagai sego kucing. “Sego” adalah bahasa Jawa dari “nasi.” Jadi, sebenarnya bedanya sego kucing dan nasi kucing hanya terletak pada penyebutan bahasa saja, tidak ada perbedaan signifikan dari segi rasa maupun penyajian.
Sejarah Nasi Kucing: Dari Rakyat untuk Rakyat
Sejarah nasi kucing tidak bisa lepas dari perkembangan angkringan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Makanan ini diperkirakan muncul pada awal abad ke-20 sebagai bentuk perlawanan terhadap makanan mahal yang hanya bisa dinikmati kalangan atas. Saat itu, angkringan sego kucing menjadi tempat berkumpulnya rakyat biasa, buruh, mahasiswa, hingga seniman.
Kehadiran nasi kucing di angkringan menciptakan suasana yang egaliter. Siapa pun bisa makan, ngobrol, dan tertawa bersama tanpa memandang status sosial. Hingga kini, filosofi itu tetap hidup di setiap angkringan Jogja.
Isian Nasi Kucing: Kecil Tapi Komplet!
Meskipun murah, isian nasi kucing tidak bisa diremehkan. Biasanya, seporsi nasi kucing berisi:
- Nasi putih secukupnya
- Sambal goreng khas
- Teri goreng atau tempe orek
- Kadang ditambah oseng-oseng sayuran atau suwiran ayam
Penyajiannya dibungkus daun pisang atau kertas coklat, membuat aroma semakin menggoda. Untuk lauk tambahan, kamu bisa ambil sate usus, sate telur puyuh, gorengan, hingga ceker ayam yang semuanya dijual dalam harga bersahabat.
Harga Nasi Kucing Angkringan: Murah Tapi Mengenyangkan
Kalau kamu bertanya soal harga nasi kucing angkringan, siap-siap kaget (dengan senang). Satu bungkus nasi kucing biasanya hanya dibanderol antara Rp1.500 sampai Rp3.000. Ditambah 2–3 lauk sederhana, kamu bisa kenyang hanya dengan Rp10.000-an.
Inilah mengapa nasi kucing jadi favorit mahasiswa, pekerja malam, dan wisatawan yang ingin makan hemat tapi tetap lokal dan berkesan.
Baca juga : Daftar makanan khas Jogja
Rekomendasi Angkringan Nasi Kucing Jogja
Kalau kamu ingin mencicipi angkringan nasi kucing Jogja yang legendaris, berikut beberapa tempat yang wajib kamu coba:
1. The House of Raminten
Berlokasi di Jalan FM Noto 7, Kotabaru, House of Raminten menawarkan suasana angkringan yang lebih modern dan elegan. Meski begitu, atmosfer Jawa tradisional tetap kental di setiap sudutnya.
Tak heran banyak wisatawan menjadikan The house of raminten menjadi salah satu tujuan wisata kuliner di Jogja. Dengan mempertahankan harga nasi kucing Rp. 1.000, Menjadikan The House of Raminten sebagai pelopor mengangkat angkringan menjadi lebih elegegan dan terkesan mewah
2. Angkringan Lik Man
Angkringan ini terkenal dengan menu kopi jos dan nasi kucingnya yang autentik. Lokasinya dekat Stasiun Tugu, jadi mudah dijangkau wisatawan.
3. Angkringan KR
Terletak di dekat kantor koran Kedaulatan Rakyat, angkringan ini jadi tempat nongkrong mahasiswa dan wartawan. Pilihan lauknya banyak dan suasananya selalu ramai.
4. Angkringan Tugu
Dekat ikon kota Jogja, angkringan ini menawarkan nasi kucing dengan vibes malam yang khas. Duduk lesehan sambil menikmati kerlap-kerlip kota itu priceless!
5. Angkringan Malioboro
Kalau kamu sedang berjalan kaki di Malioboro, sempatkan mampir ke angkringan-angkringan kecil di sepanjang trotoar. Menunya sederhana tapi rasanya luar biasa.
Baca juga : 10 Angkringan terkenal di Jogja
Kenapa Nasi Kucing Tetap Eksis di Era Modern?
Meski zaman sudah berubah dan tren kuliner makin fancy, nasi kucing angkringan tetap punya tempat di hati masyarakat. Saat ini, banyak anak muda yang membuat angkringan versi modern dengan kekinian dan Instagramable, tapi tetap mempertahankan menu nasi kucing sebagai sajian menu.
Baca Selengkapnya : Restoran dengan menu nasi kucing Rp. 1.ooo di Jogja
Di media sosial, nasi kucing juga kerap viral sebagai makanan “budget-friendly” yang cocok untuk semua kalangan. Bahkan, banyak food vlogger menjadikannya konten karena keunikan dan nuansa lokalnya yang kuat.
Tips Menikmati Sego Kucing ala Warga Lokal
Biar pengalaman kamu makin seru, berikut tips menikmati sego kucing seperti orang Jogja asli:
- Datang malam hari, antara jam 7 malam sampai tengah malam.
- Duduk lesehan dan ngobrol santai sama teman-teman.
- Jangan buru-buru—angkringan itu tempat nongkrong, bukan fast food!
- Coba semua lauk kecilnya. Meski mini, rasanya maksimal.
Penutup
Nasi kucing dan sego kucing bukan cuma sekadar makanan. Di balik porsinya yang kecil, ada sejarah, budaya, dan filosofi hidup sederhana yang sangat khas Jogja. Dengan harga murah, rasa nikmat, dan suasana angkringan yang penuh keakraban, tak heran jika kuliner ini tetap eksis lintas generasi.
Kalau kamu belum pernah mencobanya, saatnya cari angkringan nasi kucing Jogja terdekat dan rasakan sendiri kenikmatannya. Yuk, share juga pengalamanmu menikmati sego kucing